AS Hidupkan Kembali Latihan Gabungan Terkait Negosiasi Denuklirisasi Yang Telah Terhenti

AS Hidupkan Kembali Latihan Gabungan Terkait Negosiasi Denuklirisasi Yang Telah Terhenti
AS Hidupkan Kembali Latihan Gabungan Terkait Negosiasi Denuklirisasi Yang Telah Terhenti. Menteri Keamanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis, mengatakan pihaknya tidak berencana untuk menghentikan lebih banyak latihan militer gabungan dengan Korea Selatan (Korsel). Pernyataan ini muncul seiring kemajuan diplomatik denuklirisasi Korea Utara (Korut) tampaknya telah terhenti.

“Kami tidak memiliki rencana untuk menangguhkan lebih banyak latihan lagi,” kata Mattis, menambahkan bahwa Pentagon belum membuat keputusan tentang latihan tahunan utama yang diperkirakan tahun depan.

“Kami akan membuat keputusan tentang itu dengan berkonsultasi dengan Negara,” jelasnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (29/8/2018).

Mattis mengatakan ia bekerja dalam koordinasi dengan upaya diplomatik Menteri Luar Negeri Michael Pompeo. “Itu semua diletakkan di bahu Menteri Pompeo,” katanya, tetapi juga mengisyaratkan bahwa latihan berskala lebih kecil akan terus berlanjut.

Dalam respon yang jelas terhadap upaya pelatihan rutin seperti itu, Korea Utara (Korut) telah meningkatkan kritik baru-baru ini. Pyongyang mengatakan pasukan AS telah melakukan latihan militer secara diam-diam untuk sebuah invasi.

“Keputusan AS tahun ini untuk menangguhkan latihan-latihan gabungan utama adalah tindakan dengan itikad baik untuk meningkatkan upaya diplomatik Presiden Donald Trump,” ucap Mattis.

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump telah membatalkan kunjungan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke Pyongyang. Trump menilai tidak ada kemajuan yang cukup dari Korut untuk melakukan denuklirisasi.

Pada bulan Juni lalu, Trump memutuskan untuk menghentikan latihan perang AS-Korsel. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa Pemimpin Korut Kim Jong-un ingin menyelesaikan denuklirisasi.

“Saya percaya padanya,” imbuhnya.

Dalam bulan-bulan awal sejak Trump dan Kim bertemu di Singapura, AS telah berjuang untuk menunjukkan tanda-tanda kemajuan dalam upaya untuk membuat Korut membongkar program senjata nuklirnya. Pompeo mengakui di hadapan Senat baru-baru ini bahwa rezim Kim terus memproduksi bahan fisil dan tidak memberikan inventarisasi program nuklir dan fasilitasnya.

Sejak pertengahan 1950-an, AS sudah melakukan latihan militer di semenanjung Korea dan beberapa operasi dilakukan bersama dengan Korsel setiap tahun. Pentagon menyebut latihan perang bersama ini untuk memastikan kedua pasukan dapat bekerja sama dalam hal terjadi serangan.

Namun demikian latihan tahunan, terpisah dari program pelatihan reguler, telah lama membuat marah para pemimpin Korut.

Comments

Popular posts from this blog

Prancis: Batasi Semua Perjalanan Diplomatnya Ke Iran

Fokus Kerja Sama Ekonomi, PM Australia Akan Berkunjung Ke Indonesia

Kembangkan Teknologi Baru, Boeing Ciptakan Pesawat Berpilot Tunggal